.............................................................................................................
:: SEBUAH PENYESALAN ::
-- Renungan Tentang
Betapa Berharganya WAKTU dalam hidup kita --
|
Semuanya itu disadari Danny pada saat
dia termenung seorang diri menatap kosong keluar jendela
rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba memikirkan mengenai
pekerjaannya yang menumpuk, namun semuanya sia-sia belaka.
Yang ada di pikirannya hanyalah perkataan
Anisa, anaknya, disuatu sore 3 minggu yang lalu.
Malam itu, 3 minggu yang lalu, Danny membawa
pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting
besok pagi dengan para pemegang saham.
Pada saat Danny memeriksa pekerjaannya,
Anisa, putrinya, yang baru berusia 2 tahun datang menghampiri,
sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru
bersampul hijau bergambar peri. Dia berkata dengan suara
manjanya "Papa papa, lihat!"
Danny menengok dan melihat, "Wah buku
baru yah?"
"Ya papa" katanya sambil berseri-seri,
"Bacain donk".
"Wah ayah sedang sibuk sekali, jangan
sekarang deh", kata Danny, yang kembali mengalihkan
perhatiannya ke tumpukan kertasnya.
Anisa hanya berdiri terpaku disamping Danny
sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan
dibuat-buat, kembali merayu.
"Tapi mama bilang, papa akan membacakannya
untuk Anisa."
Dengan perasaan agak kesal, Danny menjawab
"Anisa, dengar! Papa sangat sibuk, minta saja mama
untuk membacakannya"
"Tapi mama lebih sibuk daripada papa"
katanya sendu.
"Lihat papa gambarnya bagus dan lucu"
"Lain kali Anisa, sana! Papa sedang
sibuk", Danny berusaha untuk tidak memperhatikan Anisa
lagi.
Waktu berlalu, Anisa masih berdiri kaku
disebelah ayahnya sambil memegang erat bukunya. Lama sekali
Danny mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba Anisa mulai lagi.
"Tapi papa, gambarnya bagus sekali
dan pasti ceritanya juga bagus, papa pasti akan suka"
"Anisa sekali lagi ayah bilang,lain
kali!" dengan agak keras Danny membentak anaknya.
Hampir menangis, Anisa mulai menjauh "Iya
deh, lain kali, ya papa lain kali!"
Tapi Anisa kemudian mendekati ayahnya sambil
menyentuh lembut ayahnya dan menaruh bukunya dipangkuan
ayahnya sambil berkata
"Kapan saja papa ada waktu ya,.. Papa
tidak usah baca untuk Anisa, baca aja untuk papa tapi kalo
bisa, bacanya yg keras yah, biar Anisa juga bisa mendengarkannya"
Danny hanya diam.
Kejadian 3 minggu yang lalu itulah yang
ada di pikiran Danny. Danny teringat akan Anisa yang dengan
penuh pengertian mengalah. Anisa yang baru berusia 2 tahun
meletakkan tangannya yang mungil diatas tangannya yang kasar
mengatakan:
"Tapi kalo bisa, bacanya yang keras
ya pa, supaya Anisa juga bisa ikut dengar."
Dan karena itulah Danny mulai membuka buku
cerita yang diambilnya dari tumpukan mainan Anisa di pojok
ruangan. Bukunya sudah tidak terlalu baru. Sampulnya sudah
mulai usang dan koyak.
Danny mulai membuka halaman pertama, dan
dengan suara parau mulai membacanya. Danny sudah melupakan
pekerjaannya, yang dulunya amat sangat penting. Dia bahkan
lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk
yang dengan kencangnya menghantam tubuh anak gadisnya di
jalan depan rumah.
Danny terus membaca halaman demi halaman
sekeras mungkin.
Cukup keras bagi Anisa untuk dapat mendengar
dari tempat peristirahatannya yang terakhir.
MUNGKIN ........
Oke, saya tidak tahu perasaan Anda
setelah membaca cerita tersebut, tapi saya sangat tersentuh
dan menangis.
Karena itu saya berharap
bisa menjadi ayah yang baik (kelak :)). Bisa punya waktu
cukup untuk keluarga ..... !
Kepada rekan-rekan
calon distributor REVELL, mungkin saat ini Anda belum membutuhkan
bisnis ini. Tapi saran saya, lakukan bisnis ini sebelum
Anda betul-betul membutuhkannya.
Mungkin saja ada
sesuatu yang terjadi terhadap diri Anda, atau keluarga Anda.
Dimana Anda membutuhkan bisnis ini. Mungkin salah satu orang
yang Anda sayangi sakit, dimana Anda, dengan penghasilan
Anda saat ini, tidak mampu untuk memberikan pengobatan yang
memadai.
Siapa yang tahu???
Adaptasi dari milis Swausaha (by Pepey).
Regards,
|